Wahai Keturunan Adam
Kabur Pandangan Mata Hati
Meniti Perjalanan Yang Semakin Hampir Ke Penghujungnya
Yang Pasti Akan Datang
Tanpa Keraguan
Bukan Tiada Kegusaran Bukan Tiada Ketakutan
Terdetik Dihati Untuk Lebih Menghampirinya
Namun Detik Itu Hanya Sekadar Detik
Yang Menghilang Dikala Saat, Minit Dan Jam Berlalu..
Mengapa Dibiar Ia Berlalu
Atau Keturunan Adam Ini Yang Merelakan Ia Pergi
Sedangkan Keturunan Adam Ini Tahu ItulahSebenar-benarnya
Tiada Lagi Yang Benar Harus dicari
Tertanya keturunan Adam Ini Seketika
Di Mana Diri Ini Pada Nya
Di Mana Diri Ini Ditempatkan Kelak oleh Nya
Kanan Atau Kiri Diri Ini Menerima dari Nya
Namun Pertanyaan Hanya Sekadar Pertanyaan
Yang Mana Hanya Keturunan Adam Ini Sendiri
Yang Telah Diberi Kesempatan
Menentukan Jawapannya
Masa Semakin Menghampiri
Sumpah Syaitan Kepada Nya
Membuat Keturunan Adam Ini Semakin Alpa
Untuk Terus Mencari Nur
Punya Kesempatankah Wahai Engkau Keturunan Adam
Untuk Mencari Bahagia Di Sana(Fahmi, 2010)